Ambil Isinya Kembalikan Aslinya, Pola Penambangan PT Vale di Blok Sorowako Patut Ditiru

    Ambil Isinya Kembalikan Aslinya, Pola Penambangan PT Vale di Blok Sorowako Patut Ditiru
    Supervisor Reclamation & Rehabilitation PT Vale, Erlin Harry, memberikan penjelasan kepada sejumlah Wartawan di lokasi Arboretum

    SOROWAKO, Sulawesi Selatan - PT Vale Indonesia di usia Ke - 55 Tahun 2023, tentunya sudah membuktikan kiprahnya di dunia usaha pertambangan. Pola penambangan PT Vale sejauh ini terbilang paling terbaik dari seluruh perusahaan tambang yang ada di bumi nusantara khususnya di pulau Celebes. 

    Tak ada satu pihak pun yang dapat membantah hal tersebut bahwa pola penambangan PT Vale ramah lingkungan dan jauh dari dampak negatif bahkan selama ini nyaris terdengar ada dampak maupun insident yang timbul di areal konsesi pertambangan Vale.

    Hal ini tidak terlepas dari komitmen PT Vale yang menerapkan sistem Good mining practice, dengan pola penambangan yang dilakukan mengambil isinya dan mengembalikan aslinya pada rona alam semula.

    Seperti yang dijelaskan, Abd Rauf, Manager Mine PT Vale kepada sejumlah Wartawan saat melakukan media Visit di Sorowako mengatakan bahwa tahap pertama pola tambang yang dilakukan yakni Land Clearing, yaitu membersihkan lokasi tambang dari tumbuhan.

    Selanjutnya, dilakukan Stripping yaitu mengupas lapisan tanah penutup. Lalu, lapisan tanah penutup atau topsoil tersebut dibawa ke tempat penampungan yang sudah disiapkan yang nantinya digunakan untuk menutup kembali lahan pasca tambang.

    "Lapisan penutup yang dibuka mempunyai kedalaman 5-10 meter bahkan sampai 15 meter tergantung kondisi tanah dan kedalam biji nikel, " terang Abd Rauf dihadapan sejumlah Wartawan Nasional dilokasi tambang PT Vale Blok Sorowako.

    Berikutnya, setelah lapisan tanah penutup terbuka dan tampak bijih nikel dengan kadar rendah atau sedang dan tinggi yang disebut dengan Ore Mining. Maka, bijih nikel tersebut diangkut ke screening station. Di tahap screening Station, bijih nikel disaring sesuai ukuran yang diminta pabrik pengolahan.

    Setelah itu dilakukan tahap Stockpile, yakni tempat penampungan sementara ore untuk mengurangi kadar air sebelum diolah ke pabrik. Setelah itu ore dari stockpile tersebut diangkut ke apron feeder, lalu dipindahkan lagi ke Dryer tempat penguapan sebagian kandungan air dari biji basah.

    “Ore nikel yang sudah melalui dryer dimasukan ruang tungku pembakaran dengan Temperatur suhu mencapai 900-1.200 derajat celcius. Sisa, material yang tidak terpakai dikembalikan ke lokasi bukaan pasca tambang untuk mengembalikan rona alam semula seperti aslinya, ” terangnya sembari menunjukkan berbagai lokasi pasca tambang.

    Seusai pasca tambang, areal tersebut ditangani Supervisor Reclamation & Rehabilitation PT Vale. Areal yang sudah pasca tambang lalu ditutup kembali dan dilakukan penanaman pohon dengan berbagai jenis tanaman siap tanam dari pembibitan Nursery dan hal ini sifatnya wajib melakukan reklamasi sebelum pindah areal bukaan baru.

    "Kita reklamasi terlebih dulu areal pasca tambang, ditanami berbagai jenis pohon maupun tumbuhan seperti semula sehingga areal pasca tambang akan tampak seperti aslinya, " terang Erlin Harry selaku Supervisor Reclamation & Rehabilitation PT Vale.

    Hal ini pun dibuktikan tidak sekedar lips servic, Supervisor Reclamation & Rehabilitation PT Vale membawa sejumlah Wartawan Nasional ke lokasi Pasca Tambang yang sudah berumur 17 tahun untuk membuktikan bahwa pola tambang Vale mengendepankan keselamatan lingkungan.

    Berada dilokasi Arboretum, Supervisor Reclamation & Rehabilitation PT Vale menunjukkan berbagai koleksi jenis pohon lokal di areal konsesi kerjasama PT Vale Indonesia, Dinas kehutanan Luwu Timur, Dinas kehutanan provinsi Sulawesi Selatan, Institut pertanian Bogor Universitas Hasanuddin pada tahun 2006.

    Lokasi tersebut sudah menjadi hutan rindang yang sejuk dan sangat menabjubkan. Udaranya segar terasa mengelilingi saat berada di areal tersebut, pepohonan tumbuh subur dan menghijau tidak lagi ada kesan bahwa areal Arboretum merupakan lokasi Pasca Tambang.

    "Disini kita tanam berbagai jenis tumbuhan yakni Agatis, alinggae/kayu putih, belulang, beringin, betau kuning, betao Pangkah, bintangur, bunu, buri, dengen, durian, Eboni, ekaliptus, fikus rangkong, Jabon merah, Jabon putih, jambu jambu, Johar, kelodju, kayu Afrika, Kayu kuku, Kayu tanduk, Kolek, Lamtoro, Mahang, Mahoni, malotus, mangga, manggis hutan, mandula melada, nangka, Nato merah, Nyato, Popon, Saga merah, Sengon buto, sipatele/ jelutung, uru, " urai Erlin Harry sembari menunjukkan dan menjelaskan satu persatu lohan di maksudnya.

    Hal ini juga disampaikan CEO PT Vale, Febriany Eddy, bahwa Vale berupaya menjaga komitmennya dalam mewujudkan tiga aspek keberlanjutan yang dikenal dengan sebutan ESG (Environment, Social, Governance), termasuk komitmen sosial yang turut menjadi bagian dari nilai-nilai dan kepedulian perusahaan. 

    Selama 55 tahun, PT Vale telah menorehkan berbagai capaian terkait kegiatan operasi tambang yang berkelanjutan. Bahkan, sejak awal beroperasi, jauh sebelum kebijakan hilirisasi mineral, PT Vale telah menerapkan pertambangan terintegrasi.

    Perusahaan ini tidak hanya menambang bijih nikel, tetapi juga melakukan proses pengolahan di pabrik, dengan komitmen pertambangan berkelanjutan dan mewujudkan energi bersih yang dibuktikan dengan pembangunan PLTA pertama yakni PLTA Larona Tahun 1979.

    Pengoperasian PLTA milik perseroan berlanjut pada tahun 1999 dan 2011, dimana seluruh aset ini menelan investasi lebih dari 1 miliar dollar Amerika Serikat. Dan kemudian tahun 2007 hingga 2023 ini, PT Vale juga terus berinovasi untuk mengefisiensikan penggunaan energi yakni energi ramah lingkungan.

    Capaian terbaru pada tahun 2022 lalu adalah uji coba truk listrik, dan pada tahun 2023, melalui peresmian pertambangan terintegrasi Indonesia Growth Project (IGP) di blok Bahodopi Morowali. IGP Morowali kedepan akan menjadi tambang pertama yang menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) sebagai sumber energi. 

    Ditegaskan CEO perempuan pertama itu bahwa capaian yang tak kalah penting, adalah mempertahankan kejernihan air Danau Matano, dan konservasi keanekaragaman hayati di Sorowako, daerah yang dilintasi garis Wallacea. 

    "Sejak 2015, PT Vale memulai proyek manajemen air limpasan senilai USD 6, 2 juta. Proyek ini membangun sebanyak 220 kolam pengendapan waste water treatment, dan fasilitas penjernihan air Lamella Gravity Settler (LGS), " jelas Febri Edi, dihadapan ribuan warga Sorowako saat malam puncak HUT Vale ke-55 Tahun 2023.

    (PATAR JS)

    sorowako sulawesi selatan
    Patar Jup Jun

    Patar Jup Jun

    Artikel Sebelumnya

    Dandim 1311/Morowali Resmi Buka Turnamen...

    Artikel Berikutnya

    PT CBP Salurkan Santunan Ramadhan ke Panti...

    Berita terkait